Pengertian
Network Security
Security makin penting saat makin banyak data yang
ditransmisikan melalui Internet. Saat user menggunakan Internet, dia
mengharapkan kerahasiaan dan integritas data. Juga kemampuan untuk mengenali
pengirim pesan, dan membuktikan bahwa pesan tersebut dikirim oleh pengirim
tertentu, bahkan jika si pengirim menyangkalnya. Network security (keamanan
jaringan data) terdiri atas beberapa kondisi yaitu :
1. Privacy (privasi)
Yaitu pengirim dan penerima membutuhkan kerahasiaan. Data
yang dikirimkan hanya akan terkirim dan dimengerti oleh penerima, bukan yang
lain.
2. Authentification (otentifikasi)
Yaitu penerima yakin akan identitas pengirim dan bukan
penipu yang mengirimkan pesan tersebut.
3. Integrity (integritas)
Data harus sampai di penerima sama persis seperti saat ia
dikirimkan. Tidak boleh ada perubahan data dalam pengiriman.
4. Nonrepudiation
Yaitu penerima harus dapat membuktikan bahwa pesan yang
diterima datang dari pengirim tertentu. Si pengirim tidak bisa menyangkal pesan
yang dikirimkannya.
Macam –
Macam Security di Internet
1. Application Layer Security
Pada level ini tiap aplikasi bertanggung jawab dalam
menyediakan keamanan. Implementasi pada level ini hanya menyangkut client dan
server. Security pada level ini lebih sederhana hanya komunikasi via Internet
hanya menyangkut dua pihak yaitu pengirim dan penerima (misalnya pada aplikasi
email. Si pengirim dan penerima dapat setuju untuk menggunakan protokol yang
sama dan menggunakan berbagai tipe security service yang tersedia.
2. Transport Layer Security
Pada level ini security yang terapkan lebih rumit. Salah
satu metode security pada layer ini adalah Transport Layer Security (TLS). TSL
merupakan salah satu protokol yang dikembangkan oleh Netscape untuk security di
Internet
Untuk transaksi di Internet, security meliputi:
- Pelanggan perlu yakin bahwa
server yang dituju adalah milik vendor sebenarnya, bukan penipu
- Pelanggan perlu yakin bahwa isi
dari pesan yang dikirimkannya tidak dimodifikasi selama transaksi. Integritas
pesan harus dipertahankan
- Pelanggan perlu yakin bahwa tidak
ada orang yang tidak berkepentingan yang dapat menerima informasi sensitif yang
dikirimkannya, misalnya nomor kartu kredit
Selain tiga hal di atas, TLS juga dapat menyediakan fitur
untuk vendor (penerima) mengotentifikasi pelanggan.
3. Security at the IP Layer
Pada IP layer, implementasi fitur keamanan (security) sangat
kompleks karena banyak piranti yang terlibat. Security pada level ini
menggunakan IP Security (IPSec). IPSec adalah sekumpulan protokol yang didesain
oleh IETF (Internet Engineering Task Force) untuk menyediakan keamanan pada
paket-paket data yang dikirim via Internet. IPSec tidak mendefinisikan metode
enkripsi atau otentifikasi tertentu, melainkan menyedikan framework dan
mekanisme security. Sedangkan user yang memilih metode
enkripsi/otentifikasinya.
4. Firewall
Suatu organisasi dapat melindungi darinya dari dunia luar
dengan firewall. Firewall adalah suatu router yang dipasang antara jaringan
internal suatu organisasi, dan Internet. Firewall didesain untuk melewatkan
paket-paket data tertentu dan memfilter (memblok) yang lainnya.
Ada 2 macam Firewall sebagai berikut:
a. Packet-filter Firewall
Yaitu melewatkan atau memblok paket
data berdasarkan informasi pada heder di network-layer atau transport layer, IP
address pengirim dan penerima, port address pengirim dan penerima, dan tipe
protokol yang digunakan (misalnya TCP atau UDP). Suatu packet-filter firewall
adalah sebuah router yang menggunakan suatu table untuk menentukan paket yang
harus dibuang.
b. Proxy firewall
Packet-filter firewall membatasi
paket data berdasarkan informasi pada header., tapi tidak bisa memilih
berdasarkan apa sebenarnya isi pesan tertentu. Misalnya suatu organisasi
menerapkan kebijaksanaan bahwa hanya mitra kerja yang bisa mengirimkan data,
sedangkan data yang berasal dari luar mitra kerja akan ditolak. Hal ini tidak
dapat dilakukan oleh packet-filter firewall karena tidak mampu membedakan semua
paket data yang datang pada TCP port 80 (port default yang digunakan untuk Internet)
Sousinya adalah dengan memasang
suatu proxy pada komputer (dikenal juga sebagai gateway) yang beada antara
komputer klien dan server perusahaan. Saat seseorang mengirimkan pesan, proxy
tersebut akan mengirimkan pesan kepada server untuk menerima pesan tersebut.
Server akan melewatkan paket pada level aplikasi dan mencari tahu apakah paket
tersebut dapat diterima. Jika tidak maka pesan akan dibuang dan suatu error
message akan dikirimkan.
5. Access Control
Access control adalah suatu usaha preventif untuk
menyediakan keamanan pada suatu jaringan data. Suatu organisasi membutuhkan
aturan access control untuk melindungi sumber dayanya dari user yang tidak
berkepentingan. Ada tiga metode yang bisa digunakan untuk access control yaitu
password, token dan biometrics.
6. Password
Teknik yang uum digunakan untuk otorisasi adalah penggunaan
password. Setiap usermemerlukan password untuk mengakses sistem. Password yang
efektif memiliki kriteria sebagai berikut:
1. Memiliki panjang paling sedikit
6 karakter
2. Ditentukan oleh administrator
karena user dapat memilih password yang mudah ditebak
3. Password sebaiknya diubah secara
berkala
7. Token
Token adalah piranti kecil (misalnya kartu, kunci dll) yang
berisi sirkuit elektronik untuksecurity control
8. Biometric
Yaitu beberapa karakteristik user yang digunakan untuk
mendapatkan akses ke suatu sistem. Bisa berupa suara, sidik jari, pola retina
atau struktur wajah.
Jenis-Jenis
Keamanan Internet
I. Keamanan fisik
Keamanan fisik tidak kalah penting dari keamanan cyber
karena kejahatan dalam bentuk fisik dapat berakibat fatal terhadap sebuah
sistem. Keamanan fisik lebih ditekankan pada hardware. Contoh pengamanan fisik
adalah menggunakan kunci atau gembok pada perangkat keras yang dipakai ataupun
penjagaan ketat terhadap perangkat keras server.
II. Kemanan jaringan
Keamanan jaringan adalah mencegah para pengguna yang tidak
berhak menggunakan jaringan yang dimiliki. Contoh pengamanan jaringan adalah
dengan menggunakan firewall ataupun proxy yang digunakan untuk mem filter user
yang akan menggunakan jaringan.
III. Otorisasi akses
Otoritasi akses adalah penggunaan password atau kata sandi
jika kita ingin mengakses sesuatu. Otoritasi sudah banyak diterapkan pada
berbagai sistem baik di dalam Personal Computer (PC) maupun di handphone.
Penggunaan keamanan otorisasi akses sangat simple namun dapat menangkal dengan
efektif pengguna yang tidak berhak yang mencoba mengakses sebuah sistem.
IV. Proteksi Virus
Virus merupakan ancaman keamanan yang tidak bisa kita
remehkan. Virus memiliki banyak karakteristik dan mampu menghancurkan data-data
penting bahkan sistem yang ada. Karena itu proteksi terhadap virus ini sangat
penting. Salah satu cara yang mudah menangkal virus adalah menggunakan software
antivirus dan berhati – hati jika kita memindahkan data dari media penyimpanan.
V. Penanganan benacana
Penanganan bencana adalah perencanaan langkah-langkah yang
akan diambil jika terjadi bencana yang mengakibatkan rusaknya sebuah sistem dan
hilangnya data-data penting.
Sumber:
Brenton Chris,Hunt Camero.2005.Network security. Jakarta:Elex Media Komputindo.

0 comments:
Post a Comment